ASPHYXIATE

Senin, 25 Oktober 2010

Renungan buat para wanita

WANITA.......

Mereka diciptakan dari salah satu tulang rusuknya laki-laki.
Perempuan, mahluk terindah sebagai hiasan di muka bumi ini. Karena keindahannya tersebut ia menjadi sebaik-baik perhiasaan.

Suatu kewajaran bila seorang perempuan ingin selalu tampil indah. Apalagi salah satu kesukaan yang sudah melekat pada diri perempuan yang sudah memasuki masa dewasa adalah berhias. Mematut-matutkan diri dengan beberapa aksesoris kecantikan. Baik berupa kosmetika ataupun fashion-fashion yang up to date.

Namun ada kekuatiran tersendiri yang melanda bangsa ini. Yaitu dengan maraknya pakaian-pakaian yang menjual aurat perempuan di mata umum. Baju seksi, dan beberapa aksesorisnya yang nyaris memperlihatkan seluruh lekuk tubuh perempuan itu sendiri.
Di toko-toko baju, mall dan bahkan di pasar tradisional berjejer gantungan-gantungan dagangan baju-baju perempuan. Sebagian besar mereka menjual baju-baju yang seronok lagi mencolok. Dari mulai kaos sampai daster. Sungguh perempuan mana yang tak tergoda ingin membelinya. Apalagi jika mereka tahu, Artis A atau B juga memakainya. Maka ada suatu kebanggaan tersendiri dari seorang perempuan bila bisa meniru pujaannya tersebut. Ini suatu bencana moral yang dirasakan ringan tetapi pengaruhnya begitu hebat bagi negara kita tercinta.



Sehebat apakah bencana moral dari budaya perempuan tadi?

Manusia adalah mahluk yang diciptakan dengan dilekati nafsu. Dimana diantara nafsu yang melekat adalah nafsu sex.
Seorang laki-laki melihat seorang perempuan berpakaian seksi, jujur pada detik pertama melihat, pasti akan tergoda. Entah laki-laki itu seorang yang alim ataupun bejat sekalipun. Itu manusiawi sekali.
Jangan katakan bahwa itu karena laki-lakinya saja yang mata keranjang. Yang selalu berpikiran jorok tentang seorang perempuan seksi. Jangan menghakimi laki-laki itu dulu.

Mengapa seorang siswa berani mencontek di saat ujian?
Itu karena ada contekan yang memanggil-manggil dari dalam lacinya. Dan lipatan contekan itulah awal yang menjadikan siswa itu ingin mencontek. Seandainya tak ada tersedia sebuah contekan di dalam lacinya, tentu tak akan pernah siswa itu berbuat demikian.

Ini sama saja dengan seandainya tak ada sebab seorang perempuan seksi yang melintas, tentu tak ada yang mengakibatkan laki-laki melihat perempuan seksi tersebut. Dan yang lebih parah lagi, mengakibatkan laki-laki berpikiran kotor. Sehingga timbul nafsu syaitan di dalam hatinya.

Itulah awal bencana yang siap mengancam negeri ini, terutama dalam hal moral. Karena banyaknya objek-objek yang menimbulkan pengaruh jelek moral itu sendiri. Dan diantara pengaruh buruknya adalah bersliwerannya perempuan-perempuan berpakaian seksi.
Apakah keseksian adalah suatu kebebasan bagi perempuan?
Bukan, ini bukan kebebasan. Justru inilah ancaman bagi mereka. Inilah sasaran empuk bagi datangnya perzinahan yang siap menerkam perempuan tersebut.

Ada banyak kasus pemerkosaan terjadi akibat ulah perempuan itu sendiri. Dimana budaya ‘barat’ atau berpakaian seksi telah menjadi brand mereka di jalan-jalan umum dan dimana pun tempatnya. Tapi sadarkah mereka disamping mereka meracuni moral-moral yang melihatnya, mereka juga sesungguhnya telah memasukkan penyakit di dalam dirinya, yaitu kanker kulit. Dan itu ditimbulkan karena sengatan matahari langsung yang mengenai kulit indah mereka.

Maka seharusnya para perempuan jaman sekarang sadar. Mereka sedang dalam bencana besar. Mereka pun kini sedang menjadi sumber bencana tersebut. Dimana moral yang baik sudah berangsur-angsur menipis di muka bumi ini. Banyaknya kasus-kasus pelecehan seksual, pemerkosaan, sex yang menyimpang dan banyak kasus sejenis lainnya yang timbul akibat budaya ‘barat’ itu tadi.

Teruslah berusaha selalu memperbaiki akhlaq. Karena hidup tanpa dibarengi dengan akhlaq mulia adalah kebohongan belaka. Perbaikilah selalu cara pergaulan. Terutama pergaulan yang menyangkut dengan urusan lawan jenis. Jangan sampai hanya karena cara kalian berpakaian kalian menjadi korban kehancuran moral.

Kalian (para perempuan) adalah perhiasan. Maka jagalah perhiasan kalian sendiri. Bila suatu perhiasan dibiarkan tak ditutupi, bukan tidak mungkin perhiasan kalian akan hilang.

Donat dibungkus dengan donat tak dibungkus akan lebih mahal donat yang dibungkus. Itu perumpamaannya.
So, renungkanlah wahai perempuan. Mana kebebasan menurut pilihan hatimu.?

0 komentar:

Posting Komentar

Create your own banner at mybannermaker.com!
Copy this code to your website to display this banner!